Haaaaii... Kali ini Saya mau nyimpen sisa tugas jaman SMA, biar kalo ilang masih ada duplikatnya dan kali aja tugas-tugas ini bisa jadi referensi buat tugas kalian. Semoga bermanfaat ya.
Virus selama hidupnya di dalam organisme inang mengalami dua macam daur hidup, yaitu daur litik dan daur lisogenik. Daur hidup litik terdiri dari fase adsorbsi (penempelan), fase infeksi (penetrasi), fase replikasi (sintesis), fase perakitan dan fase lisis (pembebasan virus baru).
Sedangkan daur hidup lisogenik terdiri dari fase adsorbsi (penempelan), fase infeksi (penetrasi), fase pengabungan dan fase pembelahan.
Virus (bakteriofage) dalam fase ini mulai melekatkan diri dengan organisme inang (bakteri Escherichia coli) pada bagian permukaan sel bakteri. Alat yang digunakan oleh virus untuk melakukan perlekatan adalah serabut ekor yang ada di bagian dekat struktur ekor. Virus harus mengenali reseptor virus pada permukaan sel bakteri sebelum melakuan perlekatan.
Fase infeksi merupakan fase yang melibatkan pemasukan materi genetik virus (asam nukleat) ke dalam sel organisme inang. Asam nukleat (molekul DNA atau RNA) dimasukkan ke dalam sel dan akan melakukan tugasnya sebagai blue print kehidupan virus. Setelah asam nukleat masuk ke dalam sitoplasma sel, tahap selanjutnya ditentukan apakah masuk ke dalam siklus litik atau siklus lisogenik. Apabila
virus masuk ke dalam siklus litik maka tahapan selanjutnya berturut-turut
adalah replikasi, perakitan dan lisis sel bakteri.
Tetapi jika virus masuk ke dalam siklus lisogenik maka tahapan selanjutnya adalah pengabungan kedua macam asam nukleat (miliki virus dan milik sel inang), dan fase pembelahan. 3Eklipase -Replikasi
(sintesis) Molekul DNA
Virus dalam fase ini memulai fungsinya sebagai materi genetik, yaitu
mensintesis protein yang berhubungan dengan struktur dan enzim virus.
Struktur virus pada fase ini mulai dibentuk, seperti struktur capsid, ekor dan serabut ekor. Struktur
tubuh virus setelah disintesis mulai dirakit menjadi struktur virus yang utuh
sebagai virus-virus baru. Setiap virus hasil perakitan memiliki struktur
lengkap seperti virus pada umunya (memiliki capsid, ekor dan serabut ekor). Virus-virus
baru yang telah matang dan telah sempurna bentuk dan strukturnya akan keluar
dari sel inang. Proses keluarnya virus-virus baru dengan cara merusak struktur
sel (lisis) sehingga sel innag pecah dan virus-virus dapat keluar dari sel.
virus-virus yang baru ini siap untuk menginfeksi sel inang lain.
Fase penggabungan dapat dialami oleh virus ketika memasuki siklus hidup lisogenik. Setelah asam nukleat virus berhasil dimasukkan ke dalam oragnisme inang, selanjutnya asama nuklaet tersebut bergabung dengan DNA Kromosom organisme inang, dalam hal ini DNA Kromosom bakteri. Penggabungan
materi genetik ini bertujuan untuk menitipkan DNA atau RNA virus ke DNA
Kromosom untuk selanjutnya ikut digandakan saat proses pembelahan sel. DNA
Kromosom bakteri adalah DNA yang memiliki informasi genetik bakteri termasuk
salah satunya adalah informasi perintah untuk melakukan pembelahan sel.
Fase pembelahan Virus pada
fase ini akan memanfaatkan proses pembelahan sel bakteri untuk penggandaan
materi genetiknya yang sudah bergabung dengan DNA Kromosom. Jika satu sel
bakteri membelah menjadi dua bakteri (saat pembelahan biner), maka akan didapat
dua sel bakteri yang masing-masing di dalamnya terdapat DNA virus. Begitu juga
seterusnya, dari dua sel bakteri tersebut akan tersu mengalami pembelahan dan
jumlah DNA virus yang dihasilkan adalah sebanding dengan jumlah sel bakteri
hasil pembelahan. Jika jumlah DNA virus yang dibutuhkan sudah cukup, DNA virus
akan memisahkan kembali dan virus akan masuk ke daur litik melalui fase
sintesis (replikasi).
Akhir cerita daur lisogenik ini akan berubah menjadi litik dengan pembentukan virus baru apabila inang tidak kuat sehingga profage menghancurkan inangnya.
1. Pengertian.
Biologi - Perkembangbiakan Virus - Daur Litik dan Lisogenik
PERKEMBANGBIAKAN VIRUS
Virus selama hidupnya di dalam organisme inang mengalami dua macam daur hidup, yaitu daur litik dan daur lisogenik. Daur hidup litik terdiri dari fase adsorbsi (penempelan), fase infeksi (penetrasi), fase replikasi (sintesis), fase perakitan dan fase lisis (pembebasan virus baru).
Sedangkan daur hidup lisogenik terdiri dari fase adsorbsi (penempelan), fase infeksi (penetrasi), fase pengabungan dan fase pembelahan.
DAUR LITIK
Virus (bakteriofage) dalam fase ini mulai melekatkan diri dengan organisme inang (bakteri Escherichia coli) pada bagian permukaan sel bakteri. Alat yang digunakan oleh virus untuk melakukan perlekatan adalah serabut ekor yang ada di bagian dekat struktur ekor. Virus harus mengenali reseptor virus pada permukaan sel bakteri sebelum melakuan perlekatan.
Fase infeksi merupakan fase yang melibatkan pemasukan materi genetik virus (asam nukleat) ke dalam sel organisme inang. Asam nukleat (molekul DNA atau RNA) dimasukkan ke dalam sel dan akan melakukan tugasnya sebagai blue print kehidupan virus. Setelah asam nukleat masuk ke dalam sitoplasma sel, tahap selanjutnya ditentukan apakah masuk ke dalam siklus litik atau siklus lisogenik.
Tetapi jika virus masuk ke dalam siklus lisogenik maka tahapan selanjutnya adalah pengabungan kedua macam asam nukleat (miliki virus dan milik sel inang), dan fase pembelahan.
Struktur virus pada fase ini mulai dibentuk, seperti struktur capsid, ekor dan serabut ekor.
DAUR LISOGENIK
Fase penggabungan dapat dialami oleh virus ketika memasuki siklus hidup lisogenik. Setelah asam nukleat virus berhasil dimasukkan ke dalam oragnisme inang, selanjutnya asama nuklaet tersebut bergabung dengan DNA Kromosom organisme inang, dalam hal ini DNA Kromosom bakteri.
Fase pembelahan
Akhir cerita daur lisogenik ini akan berubah menjadi litik dengan pembentukan virus baru apabila inang tidak kuat sehingga profage menghancurkan inangnya.
PERBEDAAN DAUR LITIK DAN LISOGENIK
1. Pengertian.
- Daur Litik : Siklus replikasi virus dimana sel inang akan mengalami lisis/mati pada akhir siklusnya.
- Daur Lisogenik : Siklus replikasi dimana sel inang tidak mengalami kematian pada akhir siklus, karena mempunyai virulensi/ketahanan.
- Daur Litik : Non-virulen
- Daur Lisogenik : Virulen
- Daur Litik : 5 tahapan disingkat APEAL (adsorbsi, penetrasi, eklipasi, assembling/perakitan, lisis).
- Daur Lisogenik : 4 tahapan (adsorbsi, penetrasi, penggabungan/profage, cleavage/pembelahan).
- Daur Litik : Terhenti karena sel inangnya rusak/mengalami lisis/mati.
- Daur Lisogenik : Dapat dilanjutkan dengan siklus litik jika virulensi bakteri hilang.
- Daur Litik : Mengalami lisis/mati.
- Daur
Lisogenik : Bakteriofage masih menjalankan aktivitas biasa bahkan mampu
membelah.
Tags:
edukasi