Aku menyadari bahwa menjadi new mom tidak serta merta memiliki kemampuan
parenting yang baik. Bahkan jika sudah banyak belajar tentang parenting pun,
tidak menjadi jaminan untuk bisa menerapkan teori parenting yang sudah
dipelajari. Its all about practice
Aku yakin semua ibu hebat juga pernah melakukan kesalahan parenting dan belajar
dari pengalaman tersebut. Menurutku, hal yang paling penting dalam ilmu
parenting adalah komunikasi. Bahkan bisa dibilang, komunikasi penting dalam
segala hal. Nah, kali ini mari kita belajar sama-sama tentang cara
berkomunikasi yang baik dengan anak.
5 Cara Komunikasi yang Baik dengan Anak
Komunikasi dengan anak adalah aspek penting dalam parenting dan sangat mempengaruhi
hubungan orang tua dengan anak serta berpengaruh pada perkembangan anak. Komunikasi
dengan anak juga menjadi tanggung jawab kedua orang tua, bukan ibu saja, jadi
ayah dan ibu harus kompak dalam hal ini. Berikut beberapa tips berkomunikasi
dengan anak.
1. Berikan Perhatian Penuh pada Anak
Anak cenderung suka jika diberi perhatian penuh oleh orang tuanya, terlebih
lagi anak perempuan yang jika berbicara ingin diperhatikan dan dilihat wajahnya.
Dengan begitu, anak akan merasa didengarkan dan dipedulikan. Saat anak
berbicara maka dengarkan dengan sabar, perhatikan dengan baik, jangan disela,
lalu berikan tanggapan positif dan tunjukkan bahwa kita benar-benar memahami
mereka.
2. Gunakan Kalimat Singkat dan Mudah Dimengerti
Saat berbicara dengan anak sebaiknya gunakan kalimat yang singkat dan mudah
dimengerti sehingga anak langsung paham apa yang dimaksud. Contohnya: Coba adek cerita tentang sekolah hari ini.
Tidak perlu bertanya panjang lebar dan detail, biarlah anak yang menceritakan
semuanya kepada kita.
3. Berikan Gestur Positif atau Komunikasi Nonverbal
Yang dimaksud komunikasi nonverbal adalah gestur tubuh seperti senyuman,
tatapan mata, gerakan tangan atau anggukan kepala. Hal ini juga sangat penting dilakukan
untuk menunjukkan perhatian dan dukungan orang tua saat anak sedang berbicara
atau bercerita.
4. Hindari Kekerasan Verbal pada Anak
Sebisa mungkin hindari kekerasan verbal pada anak, yaitu penggunaan
kata-kata atau bahasa yang bersifat merendahkan, menghina, mengancam, menyakiti,
memojokkan dan lain-lain. Hal ini dapat menyakiti anak sehingga mempengaruhi
kesehatan mental dan emosinya. Jika anak melakukan kesalahan atau ada masalah
sebaiknya fokus mencari solusi daripada menyalahkan anak, hindari kritik dan
merendahkan anak.
Tak hanya kepada anak, kekerasan
verbal pada pasangan juga sebaiknya dihindari dan jangan sampai melakukan
kekerasan verbal di depan anak. Big No! Karena anak akan meniru orang tuanya.
5. Pilih Waktu dan Tempat yang Pas
Berkomunikasi dengan anak juga perlu pilih-pilih waktu dan tempat yang pas
supaya komunikasinya berjalan dengan baik dan positif. Bisa juga membuat jadwal
komunikasi dengan anak untuk membangun bonding, misalnya bercerita atau curhat sebelum
tidur. Ini bisa menjadi rutinitas yang baik untuk anak bisa berkeluh kesah menceritakan
pengalaman dan perasaan mereka kepada orang tuanya.
Cerdas Berkomunikasi dengan Anak, Sesuaikan dengan Kepribadian dan Kebutuhan
Berkomunikasi dengan anak mungkin akan menjadi hal yang sulit karena prosesnya
panjang dan berlangsung lama. Belum lagi anak akan bertumbuh seiring
berjalannya waktu sehingga memiliki kepribadian dan pola pikir yang berkembang.
Cara berkomunikasi dengan anak usia 5 tahun tentu berbeda dengan anak usia
10 tahun ke atas. Apalagi saat memasuki masa remaja, anak-anak cenderung
menutup diri. Namun di waktu inilah anak akan belajar cara mengelola
emosi dengan baik. Itulah sebabnya orang tua harus memberikan dukungan untuk
membentuk emosi dan mental anak.
Dalam hal ini, orang tua juga harus ikut berkembang dan menyesuaikan cara
berkomunikasi dengan anak sesuai dengan kepribadian dan kebutuhan mereka. Jika komunikasi
dengan anak baik, maka bonding atau ikatan antara orang tua dengan anak pun akan
bagus. Hal ini tentu sangat berpengaruh baik pada perkembangan anak secara
emosi dan mental.
Karena ketidaktahuan, bisa terjadi orangtua melakukan kekerasan verbal kepada anak ya.. Terima kasih sharing infonya..jadi lebih tahu dan berhati-hati dlm komunikasi dg anak nih..
BalasHapusSangat bermanfaat, cara-cara ini wajib banget dipraktikan supaya anak ga takut sama kita. Terutama ayah
BalasHapusYang paling challenge itu nomor dua. Kadang kalau mau jelasin alasan kenapa A, harus belok-belok dulu. Apalagi kalau anaknya banyak tanya atau emaknya lagi ngomel, jadinya enggak bakal puas kalau jawaban/penjelasannya singkat. Hehee .. ❤️
BalasHapusSering saya amati orang tua jaman dulu yang kalau bosen sama omongan anak, bisa melengos begitu saja. Hingga kekerasan verbal juga, dengan dalih capek atau hanya meluapkan emosi. Semoga hal itu tidak terulang dalam mendidik anak-anak saat ini.
BalasHapusSusah banget lho berbicara dengan anak tanpa emosi itu. Sungguh saya suka nyesal kalau lagi marah marah lalu merembet ke anak. Padahal tak seharusnya demikian. Luka batin anak pasti membekas ya setelah itu...
BalasHapusMempelajari kepribadian anak itu susah tapi ternyata penting agar komunikasi bisa lancar ya.
BalasHapusKomunikasi dengan anak sangat penting, apalagi sebagai orang tua. Kita harus bisa lebih memahami sang anak dan lebih bersabar.
BalasHapusSulit untuk dipraktekkan tapi mau ga mau harus dilakukan biar anak makin dekat
BalasHapusCara komunikasi yang efektif itu memang penting banget dipelajari ya, gak cuma dengan anak tapi juga dengan pasangan dan orang lain. Kalau pepatah bilang, mendidik anak itu sesuai dengan jamannya, termasuk mungkin saat ini cara berkomunikasi dg anak juga disesuaikan dg usia dan jaman sekarang ya, dengan tetap menekankan norma yang ada
BalasHapusBetul bgt, meskipun belum menikah aku bersyukur bisa belajar parenting dengan mengamati langsung 4 ponakan ku, dan valid setiap anak punya gaya komunikasi yg berbeda tergantung karakternya
BalasHapusSkills dalam berkomunikasi ini kudu terus dilatih ya..
BalasHapusTerutama terhadap suami dan anak-anak yang setiap hari bertemu. Khusus untuk anak, komunikasi ini bisa memberikan imun terbaik serta meningkatkan kepercayaan diri anak juga.
Lemah lembut dan perlahan, apalagi untuk anak yang baru mengenal kosa kata juga ya. Karena komunikasi secara intens perlu dilakukan
BalasHapusSetujuuu! Kadang memang susah sekali berbicara dengan anak, mungkin karena memang kita juga ga paham caranya. Nice artikel kak!
BalasHapusBerkomunikasi dengan anak rasanya jadi seni yang terus menerus harus kita pelajari ya. Saya pun masih terus belajar ilmu yang satu ini. Salah satu kuncinya menurut saya adalah rasa sabar, walau saya sendiri pun masih sering kewalahan untuk menerapkannya hehe.
BalasHapusKomunikasi dengan anak memang nggak gampang. Anak-anak itu kan punya kepribadian dan kebutuhan yang berbeda-beda, tergantung usianya. Makanya, kita sebagai orang tua harus pintar-pintar menyesuaikan cara berkomunikasi kita dengan mereka.
BalasHapusBetul ya, jadi orang tua adalah belajar seumur hidup. Bahkan urusan komunikasi pun harus terus diasah dan dipelajari seiring usia anak.
BalasHapusKarena anakku udah tiga, selain hal-hal di atas aku juga sangat menghindari ucapan membanding-bandingkan dengan kakak atau adik, atau dengan anak lainnya.